kelender Islam

Jumat, 20 April 2012

resensi


RESENSI BUKU
pengalaman batin" seseorang yang telah distrukturkan. Jika kita rajin membaca buku, yang dimaksud buku  di sini adalah buku yang berisi pergulatan pemikiran si penulisnya--itu berarti kita rajin belajar dari pengalaman orang lain, termasuk belajar dari pengalaman diri sendiri.
Langkah Meresensi Buku
       teknik "menggunting dan merekatkan" (cutting and glueing)
                       Teknik ini biasa dilakukan oleh penulis pemula karena ia dapat berlatih menulis dengan bantuan “bahasa” orang lain. Dilakukan dengan cara mencuplik dan mengumpulkan tulisan-tulisan yang menarik sehingga penulis dapat memetakan kandungan buku yang diresensi.
       2. teknik "focusing" atau memusatkan perhatian              
                       dilakukan dengan cara memusatkan perhatian pada satu hal yang ada di dalam buku yang menarik perhatiannya. Misalnya, memusatkan perhatian pada sosok pengarangnya,  desain sampul buku, fokus pada bagaimana buku itu diorganisasikan, dirancang bab-babnya, atau dibangun oleh si penulis. Seorang peresensi yang menggunakan teknik "focusing" akan sangat terbantu dalam meresensi buku jika dia memahami dengan baik anatomi buku (komponen-komponen penting pembangun buku).
       3. Teknik “comparing” /membandingkan
                       Karena membandingkan, maka  peresensi buku  tidak hanya membaca satu buku yang ingin diresensi, tetapi juga buku lain, baik buku dengan tema sejenis yang ditulis oleh penulis berbeda atau buku berbeda yang ditulis oleh penulis yang sama.
                       Meresensi buku dengan teknik membandingkan, yang perlu "diikat" oleh seorang peresensi jadi cukup banyak dan terukur.
Menulis resensi buku
       Pengertian dan Tujuan Resensi
       Kata resensi berasal dari bahasa Belanda, yaitu recensie.Dari bahasa Inggris menyebutnya review, sedangkan dalam bahasa latin menyebutnya redevire, atau recensere yang artinya ‘melihat kembali, menimbang, atau menilai. Dalam pemakaian bahasa Indonesia, resensi merupakan timbangan sebuah buku, pembicaraan buku atau sekarang ini sering dikenal dengan istilah bedah buku. Tindakan meresensi buku dapat berarti memberikan penilaian, mengungkapkan kembali isi buku, membahas atau mengkritik buku. Tujuan dituliskannya sebuah resensi sebagai berikut.
       Memberikan informasi yang komprehensif dalam sebuah buku
       Mengajak pembaca untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan permasalahan yang muncul dalam sebuah buku.
       Memberikan pertimbangan kepada pembaca tentang pantas atau tidaknya sebuah buku dibaca.
       Menjawab pertanyaan tentang siapa penulisnya, mengapa ia menulis, dan bagaimana hubungan buku-buku sejenisnya.
       Untuk segolongan pembaca resensi yang membaca agar mendapatkan timbangan dalam memilih buku.
       Apabila diklasifikasikan , ada tiga bidang garapan resensi, yaitu,
1. Buku, baik fisik maupun non fisik
2.Pementasan seni, seperti film, sinetron, tari, drama, musik dan kaset
3. Pemeran seni seperti seni lukis maupun seni patung.
       Meresensi buku sastra tidak beda jauh dengan buku pengetahuan. Yang harus ditekankan dalam meresensi buku sastra maka harus menyimak nilai kehidupan yang termuat dalam karya sastra tersebut. Meresensi berarti bertanya apakah pembaca akan mendapat manfaat atau tidak dari karya sastra yang diresensi. Manfaat tersebut berupa perkembangan pribadi (fisik, emosional, intelektual, dan mental spiritual). Termasuk, apakah karya sastra tersebut patut mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak.
       Dalam meresensi buku karya sastra, peresensi harus dapat menyampaikan dua lapis penilaian atau pertimbangan, yakni nilai literir dan manfaat untuk hidup. Nilai literir terungkap dari kegiatan yang disebut apresiasi sastra, dan manfaat untuk hidup terungkap dari apresiasi atas kebutuhan masyarakat. Unsur-unsur yang ada dalam meresensi sebuah karya sastra dituliskan di bawah ini :
       1. Jenis karya sastra seperti kumpulan puisi, novel, kumpulan cerpen, atau drama.
       2. Resensi novel atau kumpulan cerpen memuat  dan mengulas tema, perwatakan atau penokohan, alur atau plot, cerita atau peristiwa, dan bahasa.
       3. Resensi kumpulan puisi memuat pengalaman kebahasaan, pengalaman indraan, pengalaman nalaran, dan pengalaman manfaat.
       4.   Ulasan mengenai pengarang, baik asal usul, reputasi, hal-hal yang melatarbelakangi penulisan karya sastra, dan karya-karya lainnya.
       5. Sidang pembaca yang dituju. Peresensi hendaknya menentukan sikap sehubungan dengan kebutuhan masyarakat, seperti :
       a. Bagaimana sikap peresensi bila komposisi karya sastra terasa tidak wajar, tokoh hanya merupakan corong pendapat pengarang, tetapi karya itu memberikan pendapat tentang seni, kebudayaan, atau nilai-nilai kehidupan.
       b. Apakah pendidikan, motivasi berprestasi , karier, atau kehidupan yang lebih baik didukung dengan terbitnya karya sastra tersebut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar